Wisata Keliling Kota Medan


Istana Maimun

Bangunan terletak di Jalan Brigjen Katamso ini merupakan bekas Istana Kesultanan Deli. Dibangun oleh Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada 1888, Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2. Istana Maimun ini menjadi salah tujuan objek wisata di Medan. Desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia.





Ruamah Tjong A Fie

Rumah terletak di jalan Kesawan Medan ini didirikan pada tahun 1900  milik Tjong A Fie seorang pengusaha, bankir dan kapitan yang berasal dari Tiongkok dan sukses membangun bisnis besar dalam bidang perkebunan di Sumatera, Indonesia.Rumah ini merupakan bangunan yang didesain dengan gaya arstitektur Tionghoa, Eropa, Melayu dan art-deco dan menjadi objek wisata bersejarah di Medan.Di rumah ini, pengunjung bisa mengetahuisejarah kehidupan Tjong A Fie lewat foto-foto, lukisan serta perabotan rumah yang digunakan oleh keluarganya serta mempelajari budaya Melayu-Tionghoa. Saat ini dijadikan sebagai Tjong A Fie Memorial Institute dan dikenal juga dengan nama Tjong A Fie Mansion.Rumah ini dibuka untuk umum pada 18 Juni 2009 untuk memperingati ulang tahun Tjong A Fie yang ke-150.



Masjid Raya Al Mashun

Letaknya tidak jauh dari Istana Maimun . Masjid ini mulai dibangun tanggal 1 Rajab 1324H atau 21 Agustus 1906 dan selesai 10 Sept 1909 oleh Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. beberapa bahan dekorasi dibuat dari Italia dan jerman serta konon dulunya menjadi satu bagian dengan komplek istana. Masjid yang dirancang oleh Dingemans dari Amsterdam (dengan bentuk yang simetris jika dilihat dari keempat sisinya) memiliki gaya yang diambil dari budaya Timur tengah, India, dan Spanyol. Masjid dibangun dengan bentuk segi 8 (oktagonal) dan memiliki 4 sayap disetiap bagian selatan timur utara dan barat yang berbentuk seperti bangunan utama namun berukuran lebih kecil. luas keseluruhan bangunan adalah 5.000 meter.



Lokomotif Tua dan Titi Gantung

Bila Anda mengunjungi kawasan Merdeka Walk yang merupakan titik o perkembangan kota Medan, Anda bisa menyinggahi sebuah lokomotif tua peninggalan kolonial Belanda yang berada tidak jauh dari Stasiun Besar Kreta Api. Tidak jauh dari sini pula Anda bisa melihat bangunan-bangunan tua dari titik gantung. Titi ini dahulunya dijadikan akses bagi kepentingan hidup masyarakatnya. Titi ini dibangun tidak hanya sekedar penghubung antara kawasan bisnis di sekitar Lapangan Merdeka dimana berada De Javasche Bank, Hotel De Boer dan Kesawan dengan pemukiman padat masyarakat di sekitar Jalan Jawa tanpa menggangu jalur sibuk perlintasan kereta api di stasiun besar saat itu.



Gedung Lonsum

Berlokasi di tengah kota, tepatnya di Jalan Ahmad Yani atau lebih akrab dikatakan Kesawan, Gedung London Sumatera ini berada di sebelah Lapangan Merdeka. Dolaners hanya perlu mengarahkan kendaraan menuju ke kawasan pusat kuliner Merdeka Walk, Lokasi Gedung London Sumatera berada tepat di depannya.Gedung ini salah satu gedung peninggalan kolonial Belanda di Medan yang masih sangat terawat dan masih digunakan hingga saat ini. dibangun oleh David Harrison, pemilik perkebunan karet Harrison & Crossfield company (H&C) yang berpusat kota London.


Balai  Kota


Gedung Balai Kota Lama Medan adalah bangunan kolonial yang terletak di Jalan Balai Kota, Medan, Sumatera Utara. Gedung ini dibangun pada masa Hindia Belanda tahun 1908 oleh Hulswit & Fermont dan direnovasi tahun 1923 oleh Eduard Cuypers (sepupu Pierre Cuypers), arsitek bangunan kolonial ternama lainnya di Hindia Belanda.
Gedung Balai Kota merupakan kilometer nol di Medan. Gedung ini awalnya dibangun untuk De Javasche Bank (sekarang Bank Indonesia), lalu dibeli oleh pemerintah kota Medan. Loncengnya disumbangkan oleh Rumah Tjong A Fie pada tahun 1913.
Gedung Balai Kota ini kini menjadi bagian dari kompleks hotel dan perkantoran Grand Aston City Hall Medan, dan kini difungsikan sebagai restoran


Kantor Pos 


Kantor Pos Medan adalah kantor pos besar di Medan, Indonesia. Dibuka pada tahun 1911, kantor pos ini adalah salah satu bangunan bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh di Medan. Bangunan ini masih tetap mempertahankan fungsinya hingga kini.
Letaknya di pusat kota Medan, tepatnya di seberang Lapangan Merdeka dan Hotel Dharma Deli. Di depannya terdapat air mancur yang didedikasikan pada salah seorang pionir kota Medan modern, Jacob Nienhuys (sudah berubah bentuk). Gaya arsitektur Belanda yang masih kental. Kantor Pos Medan diarsiteki oleh salah seorang arsitek Belanda, Snuyf, yang juga merancang Kantor Ledeng Palembang. Bangunan ini memiliki luas 1200 meter persegi, dengan tinggi mencapai 20 meter.

.



Komentar