MICE: Masih Banyak yang Harus Dibenahi


Membenahi Kota Medan untuk industri MICE memang tidak gampang, memerlukan waktu dan perencanaan yang matang.


Pemerintah Kota (Pemko) Medan menyatakan akan terus mendorong segenap potensi yang ada untuk memantapkan posisi Ibu kota Provinsi Sumut itu sebagai salah satu pusat wisata MICE. 

Tekad itu disampaikan Wali Kota Medan, Dzumi Eldin, pada acara HUT ke-424 Kota Medan di Lapangan Merdeka, 1 Juli lalu. Pernyataan itu bukan pertama kali disampaikan Dzumi Eldin. Beberapa kali diundang hadir pada sejumlah event, Eldin kerap menyampaikan hal serupa.     

Namun, bagi stakeholder di industri MICE, tekad saja tak cukup. Apalagi selama ini, menurut Sofyan Nasution, pimpinan Procomm, belum terihat gebrakan Pemko Medan dalam mengembangkan Kota Medan sebagai daerah tujuan wisata MICE.  

Selama ini, kata Sofyan, pihak swasta masih jalan sendiri tanpa adanya dukungan dari Pemko Medan. Alhasil, para stackhoder terpaksa melakukan promosi dan lobi sendiri untuk menyakinkan asosiasi, perusahaan untuk menyelenggarakan rapat, konfrensi dan pameran di Kota Medan.

Tak cukup hanya itu saja, menurut Sofyan, masih banyak aspek lain yang harus dibenahi Pemko Medan untuk mendukung industri MICE. Salah satu yang utama adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), seperti sopir taksi, pelayan restoran, penjual souvenir, tenaga birokrasi dan sebagainya. 

Selain itu, mempromosikan Kota Medan secara global, membuat calender of event, membangun Official Merchandise Kota Medan sebagai buah tangan bagi peserta MICE. 

Sofyan Nasution
"Makanya, kita membutuhkan pimpinan yang punya visi MICE yang tinggi," kata Sofyan Nasution. 

Sementara menurut Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Sumatera Utara (Sumut), Maruli Damanik, Pemko Medan harus meningkatkan sosialisasi kerjasama tentang industri MICE kepada seluruh stakeholder di Kota Medan. 

Kemudian menambah berbagai fasilitas yang tersedia di Kota Medan untuk berbagai jenis dan penyelenggaraan meeting, konvensi, kongres, konferensi, pameran, incentive tour, dan kegiatan wisata di Kota Medan.

"Kalau kami pelaku pariwisata yang kita usulkan, pemerintah harus membuat gaung yang lebih besar lagi baik melalui media, iklan nasional dan internasional," harap Maruli. (Midian Simatupang)

Komentar